Selasa, 17 April 2012

100 hari cinta


 Peter dan Tina sedang duduk bersama di taman kampus
 tanpa melakukan apapun, hanya memandang langit
 sementara sahabat-sahabat mereka sedang asik
 bercanda ria dengan kekasih mereka masing-masing. 

 Tina: "Duh bosen banget. Aku harap aku juga punya
 pacar yang bisa berbagi waktu denganku." 

 Peter: "kayaknya cuma tinggal kita berdua deh yang
 jomblo. cuma kita berdua saja yang tidak punya
 pasangan sekarang." (keduanya mengeluh dan berdiam
 beberapa saat) 

 Tina: "Kayaknya aku ada ide bagus deh. kita adakan
 permainan yuk?" 

 Peter: "Eh? permainan apaan?" 

 Tina: "Eng... gampang sih permainannya. Kamu jadi
 pacarku dan aku jadipacarmu tapi hanya untuk 100
 hari saja. gimana menurutmu?" 

 Peter: "Baiklah... lagian aku juga gada rencana
 apa-apa untuk beberapa bulan ke depan." 

 Tina: "Kok kayaknya kamu gak terlalu niat ya...
 semangat dong! hari ini akan jadi hari pertama kita
 kencan. Mau jalan-jalan kemana nih?" 

 Peter: "Gimana kalo kita nonton saja? Kalo gak salah
 film The Troy lagi maen deh. katanya film itu bagus"


 Tina: "OK dech.... Yuk kita pergi sekarang. tar
 pulang nonton kita ke karaoke ya...ajak aja adik
 kamu sama pacarnya biar seru." 

 Peter : "Boleh juga..." 
 (mereka pun pergi nonton, berkaraoke dan Peter
 mengantarkan Tina pulang malam harinya) 

 Hari ke 2: 
 Peter dan Tina menghabiskan waktu untuk ngobrol dan
 bercanda di kafe, suasana kafe yang remang-remang
 dan alunan musik yang syahdu membawa hati mereka
 pada situasi yang romantis. Sebelum pulang Peter
 membeli sebuah kalung perak berliontin bintang untuk
 Tina. 

 Hari ke 3: 
 Mereka pergi ke pusat perbelanjaan untuk mencari
 kado untuk seorang sahabat Peter. Setelah lelah
 berkeliling pusat perbelanjaan, mereka memutuskan
 membeli sebuah miniatur mobil mini. Setelah itu
 mereka beristirahat duduk di foodcourt, makan satu
 potong kue dan satu gelas jus berdua dan mulai
 berpegangan tangan untuk pertama kalinya. 

 Hari ke 7: 
 Bermain bowling dengan teman-teman Peter. Tangan
 tina terasa sakit karena tidak pernah bermain
 bowling sebelumnya. Peter memijit-mijit tangan Tina
 dengan lembut. 

 Hari ke 25:
 Peter mengajak Tina makan malam di Ancol Bay. Bulan
 sudah menampakan diri, langit yang cerah
 menghamparkan ribuan bintang dalam pelukannya.
 Mereka duduk menunggu makanan, sambil menikmati
 suara desir angin berpadu dengan suara gelombang
 bergulung di pantai. Sekali lagi Tina memandang
 langit, dan melihat bintang jatuh. Dia mengucapkan
 suatu permintaan dalam hatinya. 

 Hari ke 41: 
 Peter berulang tahun. Tina membuatkan kue ulang
 tahun untuk Peter. Bukan kue buatannya yang pertama,
 tapi kasih sayang yang mulai timbul dalam hatinya
 membuat kue buatannya itu menjadi yang terbaik.
 Peter terharu menerima kue itu, dan dia mengucapkan
 suatu harapan saat meniup lilin ulang tahunnya. 

 Hari ke 67: 
 Menghabiskan waktu di Dufan. Naik halilintar, makan
 es krim bersama,dan mengunjungi stand permainan.
 Peter menghadiahkan sebuah boneka teddy bear untuk
 Tina, dan Tina membelikan sebuah pulpen untuk Peter.


 Hari ke 72: 
 Pergi Ke PRJ. Melihat meriahnya pameran lampion dari
 negeri China. Tina penasaran untuk mengunjungi salah
 satu tenda peramal. Sang peramal hanya mengatakan
 "Hargai waktumu bersamanya mulai sekarang" kemudian
 peramal itu meneteskan air mata. 

 Hari ke 84: 
 Peter mengusulkan agar mereka refreshing ke pantai.
 Pantai Anyer sangat sepi karena bukan waktunya
 liburan bagi orang lain. Mereka melepaskan sandal
 dan berjalan sepanjang pantai sambil berpegangan
 tangan,merasakan lembutnya pasir dan dinginnya air
 laut menghempas kaki mereka. Matahari terbenam, dan
 mereka berpelukan seakan tidak ingin berpisah lagi. 

 Hari ke 99: 
 Peter memutuskan agar mereka menjalani hari ini
 dengan santai dan sederhana. Mereka berkeliling kota
 dan akhirnya duduk di sebuah taman kota. 

 Jam 15:20 pm 
 Tina: "Aku haus. Istirahat dulu yuk sebentar. " 
 Peter: "Tunggu disini, aku beli minuman dulu. Aku
 mau teh botol saja. Kamu mau minum apa?" 
 Tina: "Aku saja yang beli. kamu kan capek sudah
 menyetir keliling kota hari ini. Sebentar ya" 
 Peter mengangguk. kakinya memang pegal sekali karena
 dimana-mana Jakarta selalu macet. 

 Jam 15:30 pm 
 Peter sudah menunggu selama 10 menit and Tina belum
 kembali juga. Tiba-tiba seseorang yang tak dikenal
 berlari menghampirinya dengan wajah panik.
 Peter : "Ada apa pak?" 
 Orang asing: "Ada seorang perempuan ditabrak mobil.
 Kayaknya perempuan itu adalah temanmu" 
 Peter segera berlari bersama dengan orang asing itu.
 Disana, di atas aspal yang panas terjemur terik
 matahari siang, tergeletak tubuh Tina bersimbah
 darah, masih memegang botol minumannya. 

 Peter segera melarikan mobilnya membawa Tina ke
 rumah sakit terdekat. Peter duduk diluar ruang gawat
 darurat selama 8 jam 10 menit. Seorang dokter keluar
 dengan wajah penuh penyesalan. 

 Jam 23:53 pm 
 Dokter: "Maaf, tapi kami sudah mencoba melakukan
 yang terbaik. Dia masih bernafas sekarang tapi Yang
 Kuasa akan segera menjemput. Kami menemukan surat
 ini dalam kantung bajunya." 

 Dokter memberikan surat yang terkena percikan darah
 kepada Peter dan dia segera masuk ke dalam kamar
 rawat untuk melihat Tina. Wajahnya pucat tetapi
 terlihat damai. Peter duduk disamping pembaringan
 tina dan menggenggam tangan Tina dengan erat. 

 Untuk pertama kali dalam hidupnya Peter merasakan
 torehan luka yang sangat dalam di hatinya. Butiran
 air mata mengalir dari kedua belah matanya. Kemudian
 dia mulai membaca surat yang telah ditulis Tina
 untuknya. 

 Dear Peter... 
 Ke 100 hari kita sudah hampir berakhir. Aku
 menikmati hari-hari yang kulalui bersamamu. Walaupun
 kadang-kadang kamu jutek dan tidak bisa ditebak,tapi
 semua hal ini telah membawa kebahagiaan dalam
 hidupku. Aku sudah menyadari bahwa kau adalah pria
 yang berharga dalam hidupku. Aku menyesal tidak
 pernah berusaha untuk mengenalmu lebih dalam lagi
 sebelumnya. Sekarang aku tidak meminta apa-apa,
 hanya berharap kita bisa memperpanjang hari-hari
 kebersamaan kita. Sama seperti yang kuucapkan pada
 bintang jatuh malam itu di pantai, Aku ingin kau
 menjadi cinta sejati dalam hidupku. Aku ingin
 menjadi kekasihmu selamanya dan berharap kau juga
 bisa berada disisiku seumur hidupku.

 Peter, aku sangat sayang padamu. 

 Jam 23:58 
 Peter: "Tina, apakah kau tahu harapan apa yang
 kuucapkan dalam hati saat meniup lilin ulang
 tahunku? 
 Aku pun berdoa agar Tuhan mengijinkan kita
 bersama-sama selamanya. Tina, kau tidak bisa
 meninggalkanku! hari yang kita lalui baru berjumlah
 99 hari! Kamu harus bangun dan kita akan melewati
 puluhan ribu hari bersama-sama! Aku juga sayang
 padamu, Tina. Jangan tinggalkan aku, jangan biarkan
 aku kesepian ! Tina, Aku sayang kamu...!" 

 Jam dinding berdentang 12 kali.... jantung Tina
 berhenti berdetak.

 Hari itu adalah hari ke 100... 


----------------------------------------------------------------

 Pesan :
 Katakan perasaanmu pada orang yang kau sayangi
 sebelum terlambat. Kau tidak akan pernah tahu apa
 yang akan terjadi besok.

 Kau tidak akan pernah tahu siapa yang akan
 meninggalkanmu dan tidak akan pernah kembali lagi.


Best regard,
Heny Valensia Xu



source :

email from : suryani ang
Senin, 28 November 2005 14:46



Tidak ada komentar:

Posting Komentar