Selasa, 17 April 2012

Diakah Pasangan Hidupku ???..

BEDA ANTARA CINTA DAN COCOK
Oleh: Dr. Paul Gunadi

Salah satu alasan paling umum mengapa kita menikah adalah   
karena cinta -- cinta romantik, bukan cinta agape, yang biasa kita alami sebagai 
prelude ke pernikahan.  Cintalah yang meyakinkan kita untuk melangkah 
bersama masuk ke mahligai pernikahan.

Masalahnya adalah, walaupun cinta merupakan suatu daya yang sangat kuat untuk 
menarik dua individu, namun ia tidak cukup kuat untuk merekatkan keduanya.
Makin hari makin bertambah keyakinan saya bahwa yang diperlukan untuk
merekatkan kita dengan pasangan kita adalah kecocokan, bukan cinta.

Saya akan jelaskan apa yang saya maksud. Biasanya cinta datang kepada 
kita ibarat seekor burung yang tiba- tiba hinggap di atas kepala kita. 
Saya menggunakan istilah "datang"  karena sulit sekali (meskipun mungkin) 
untuk membuat atau mengkondisikan diri mencintai seseorang.
Setelah cinta menghinggapi kita, cinta pun mulai mengemudikan kita ke arah 
orang yang kita cintai itu. Sudah tentu kehendak rasional 
turut berperan dalam proses pengemudian ini.

Misalnya, kita bisa menyangkal hasrat cinta karena alasan-alasan
tertentu. Tetapi, jika tidak ada alasan-alasan itu,
kita pun akan menuruti dorongan cinta dan berupaya
mendekatkan diri dengan orang tersebut.

Cinta biasanya mengandung satu komponen yang umum yakni rasa suka.
Sebagai contoh, kita berkata bahwa pada awalnya kita tertarik
dengan gadis atau pria itu karena sabarannya,kebaikannya menolong kita,
perhatiannya yang besar terhadap kita, wajahnya yang cantik atau sikapnya 
yang simpatik, dan sejenisnya. Dengan kata lain, setelah menyaksikan kualitas 
tersebut di atas timbullah rasa suka terhadapnya sebab memang sebelum kita 
bertemu dengannya kita sudah menyukai kualitas tersebut. Misalnya,
memang kita mengagumi pria yang sabar, 
memang kita menghormati wanita yang lemah lembut, 
memang kita menyukai orang yang rela menolong orang lain dan seterusnya.
Jadi, rasa suka muncul karena kita menemukan yang kita sukai pada dirinya.

Saya yakin cinta lebih kompleks dari apa yang telah saya uraikan.
Namun khusus untuk pembahasan kali ini,saya membatasi lingkup
cinta hanya pada unsur suka saja. Cocok dan suka tidak identik
namun sering dianggap demikian. Saya berikan contoh.

Saya suka rumah yang besar dengan taman yang luas, tetapi belum
tentu saya cocok tinggal di rumah yang besar seperti itu.
Saya tahu saya tidak cocok tinggal di rumah sebesar itu sebab saya
bukanlah tipe orang yang rajin membersihkan dan memelihara taman (yang
dengan cepat akan bertumbuh kembang menjadi hutan). 
Itulah salah satu contoh di mana suka tidak sama dengan cocok.

Contoh yang lain. Rumah saya kecil dan cocok dengan saya yang
berjadwal lumayan sibuk dan kurang ada waktu mengurusnya.
Namun saya kurang suka dengan rumah ini karena bagi saya, kurang
besar (tamannya). Pada contoh ini kita bisa melihat bahwa cocok
berlainan dengan suka. Pada intinya, yang saya sukai belum tentu cocok
buat saya; yang cocok dengan saya belum pasti saya sukai. Sekarang kita
akan melihat kaitannya dengan pemilihan pasangan hidup.

Tatkala kita mencintai seseorang, sebenarnya kita terlebih
dahulu menyukainya,dalam pengertian kita suka dengan ciri tertentu pada
dirinya. Rasa suka yang besar (yang akhirnya berpuncak pada cinta) akan
menutupi rasa tidak suka yang lebih kecil dan -- ini yang penting-- 
cenderung menghalau ketidakcocokan yang ada di antara kita. Di sinilah terletak awal masalah.

Ini yang acap kali terjadi dalam masa berpacaran.
Rasa suka meniup pergi ketidakcocokan di antara kita, 
bahkan pada akhirnya kita beranggapan atau berilusi bahwa 
rasa suka itu identik dengan kecocokan. Kita kadang berpikir atau berharap,
"Saya menyukainya, berarti saya (akan) cocok dengannya." Salah besar!
Suka tidak sama dengan cocok; cinta tidak identik dengan cocok!
Alias, kita mungkin mencintai seseorang yang sama sekali tidak cocok dengan kita.

Pada waktu Tuhan menciptakan Hawa untuk menjadi
istri Adam, Ia menetapkan satu kriteria yang khusus dan ini hanya ada 
pada penciptaan istri manusia, yakni, "Aku akan menjadikan penolong baginya, 
yang sepadan dengan dia." Kata "sepadan" dapat kita ganti dengan kata "cocok." 
Tuhan tidak hanya menciptakan seorang wanita buat Adam yang dapat dicintainya, 
Ia sengaja menciptakan seorang wanita yang cocok untuk Adam.

Tuhan tahu bahwa untuk dua manusia bisa hidup bersama mereka harus cocok. 
Menarik sekali bahwa Tuhan tidak mengagungkan cinta(romantik)

sebagai prasyarat pernikahan. Tuhan sudah memberi kita
petunjuk bahwa yang terpenting bagi suami dan istri adalah kecocokan.
Ironisnya adalah, kita telah menggeser hal esensial yang Tuhan tunjukkan
kepada kita dengan cara mengganti kata "cocok" dengan kata "cinta." Tuhan
menginginkan yang terbaik bagi kita; itulah sebabnya 
Ia telah menyingkapkan hikmat-Nya kepada kita.

Sudah tentu cinta penting, 
namun yang terlebih penting ialah, 
apakah ia cocok denganku?

Saya teringat ucapan Norman Wright, seorang pakar keluarga di Amerika Serikat, 
yang mengeluhkan bahwa dewasa ini orang lebih banyak mencurahkan waktu 
untuk menyiapkan diri memperoleh surat ijin mengemudi dibanding dengan 
mempersiapkan diri untuk memilih pasangan hidup. 
Saya kira kita telah termakan oleh motto, "Cinta adalah segalanya," 
dan melupakan fakta di lapangan bahwa cinta (romantik) bukan segalanya.
Jadi, kesimpulannya ialah, 

cintailah yang cocok dengan kita!


Teman-teman ini saya juga berikan sebuah doa untuk
menemukan pasangan hidup yang tepat dan cocok,
doa ini sangat indah semoga juga bisa memberikan kesadaran 
bahwa semua itu akan kita kembalikan kepada Sang Empunya Kehidupan. 
ini saya buat dua versi yang bisa digunakan sesuai jenis kelamin dan kebutuhan teman2. 
Jika artikel dan doa ini Anda rasa berguna...berikan kepada mereka yang
membutuhkan dan yakinlah niat baik Anda pasti tidak akan pernah sia-sia... 
semoga bermanfaat




PRAYER FOR LIFETIME PARTNER

Tuhanku
Aku berdoa untuk seorang pria/perempuan, 
yang akan menjadi bagian dari hidupku.

Seorang yang sungguh mencintai MU lebih dari segala sesuatu.
Seorang pria/perempuan yang akan meletakkanku 
pada posisi kedua di hatinya setelah Engkau.
Seorang pria/perempuan yang hidup bukan untuk dirinya sendiri 
tetapi untukMU.

Wajah ganteng/cantik dan daya tarik fisik tidaklah penting. 
Yang paling penting adalah sebuah hati yang sungguh mencintai 
dan haus akan Engkau dan memiliki

keinginan untuk menjadi seperti Engkau.
Dan ia haruslah mengetahui bagi siapa dan 
untuk apa ia hidup,  sehingga hidupnya tidaklah sia-sia. 

Seseorang yang memiliki hati yang bijak  bukan hanya otak yang cerdas 
Seorang pria/perempuan yang tidak hanya mencintaiku tetapi juga menghormati aku.
Seorang pria/perempuan yang tidak hanya memujaku 
tetapi dapat juga menasehati ketika aku berbuat salah.

Seorang yang mencintaiku bukan karena 
kecantikanku/ketampanan tetapi karena hatiku. 
Seorang pria/perempuan yang dapat menjadi sahabat terbaikku
dalam tiap waktu dan situasi. Seseorang yang dapat membuatku 
merasa sebagai seorang perempuan/pria ketika berada di sebelahnya.

Aku tidak meminta seorang yang sempurna, 
Namun aku meminta seorang yang tidak sempurna, 
sehingga aku dapat membuatnya sempurna dimataMU.

Seorang pria/perempuan yang membutuhkan dukunganku sebagai peneguhnya.
Seorang pria/perempuan yang membutuhkan doaku untuk kehidupannya. 
Seseorang yang membutuhkan senyumanku untuk mengatasi kesedihannya.
Seseorang yang membutuhkan diriku untuk membuat hidupnya menjadi sempurna.

Dan aku juga meminta :
Buatlah aku menjadi seorang perempuan/pria yang 
dapat membuat pria/perempuan itu bangga dan bahagia.
Berikan aku sebuah hati yang sungguh mencintaiMU, 
sehingga aku dapat mencintainya dengan cintaMU, 
bukan mencintainya dengan sekedar cintaku.

Berikanlah RohMU yang lembut 
sehingga kecantikanku/ketampananku 
datang dariMU  bukan dari luar diriku.
Berilah aku tanganMU sehingga aku selalu mampu berdoa untuknya.

Berikanlah aku mataMU  
sehingga aku dapat melihat banyak hal baik 
dalam dirinya dan bukan hal buruk saja.

Berikan aku mulutMU 
yang penuh dengan kata-kata kebijaksanaanMU
dan pemberi  semangat, sehingga aku dapat mendukungnya setiap hari.
Berikanlah aku bibirMU dan aku akan tersenyum padanya setiap pagi. 

Dan bilamana akhirnya 
kami akan bertemu, aku berharap kami berdua  dapat mengatakaan
"betapa besarnya Tuhan itu karena Engkau telah  memberikan  
kepadaku seseorang yang dapat membuat hidupku  menjadi sempurna".

Aku mengetahui bahwa
Engkau menginginkan kami bertemu pada waktu yang tepat dan 
Engkau akan membuat segala sesuatunya indah 
pada waktu yang Kautentukan.

Amin



source :
email from suryani ang
date  Selasa, 16 Januari 2007 9:33







Tidak ada komentar:

Posting Komentar